RollingStone
Tahun lalu, verse Earl Sweatshirt di lagu "Words2LiveBy" viral banget. Banyak fans yang kaget denger dia nge-rap di beat se-uptempo itu. Soalnya, dia kan udah terkenal sama gaya nge-rap pelan dengan beat yang melankolis, yang ngelahirin banyak rapper indie sejenis. Tapi, itu cuma satu bagian dari kehebatan Earl. Dia udah buktiin bisa nge-rap di berbagai macam beat. Kayaknya dari awal karirnya, pas fans (dan wartawan) gak berhenti ngusik privasinya pas dia sekolah di asrama, banyak orang mandang dia sesuai yang mereka pengen, bukan sesuai sama siapa dia sebenarnya.
Kesalahpahaman yang sama juga muncul pas bahas album barunya, *Live Laugh Love*. Banyak fans yang baru nyadar kalo album 12 track ini nunjukkin secercah optimisme, beda jauh sama kesedihan dan kegalauan di album kayak *I Don't Like Shit, I Don't Go Outside* dan *Solace*. Tapi, ini bukan perubahan drastis, kok. Soalnya, tiap albumnya emang nunjukkin perkembangan dia sebagai cowok yang makin paham dunia dan posisinya di sini.
Fans rap tuh emang suka banget nyari pola, branding, dan gimmick biar gampang ngelompokkin artis di dunia rap yang luas ini. Gampang banget buat ngecap Earl sebagai rapper yang cuma nyanyiin kesedihan. Tapi, tiap album baru keluar, pendengar setia makin sadar kalo dia cuma nge-rap tentang hidupnya. Dan *kadang*, emang ada sedihnya. Wajar sih kalo kita punya ekspektasi sama artis, dan ngerasa lebih deket sama beberapa bagian dari katalog mereka. Itu juga yang terjadi sama Earl, apalagi sama fans yang selalu dukung dia karena lagu-lagunya nggambarin struggle mereka sendiri soal depresi dan penyalahgunaan obat-obatan. Emang sih, rap-nya Earl yang gelap mungkin udah "nyelametin hidup lo." Tapi, gak harus nunggu judul album yang cerah dulu buat nyadar kalo tiap album baru keluar, dia makin nemuin makna yang lebih luas dalam hidupnya.
Susah buat gak dengerin gimana peran ayah dan pernikahannya sama aktris/artis Aida Osman udah ngebentuk pandangannya di *Live, Laugh Love*. Di lagu "FORGE," dia nge-rap, "Permafrost pimpin', protocol ice cold like André Benjamin/I'm playin', bae, I'm still in love with you, let's get in the tub," momen lembut yang nunjukkin hubungan yang cukup tulus buat ngadain sesi foto kehamilan dadakan di halaman belakang rumah mereka. Mungkin juga karena dia nyensor kata B di lagu "Crisco," lagu yang juga ngebahas soal peran ayah, "Eight of cups, it's time to change his stinky diapers." Menurut TarotGuide.com, kartu tarot eight of cups nunjukkin "meninggalkan orang atau situasi dalam hidup lo atau ninggalin rencana lo." Di bagian lain verse itu, dia nge-rap tentang gimana ayah kandungnya ninggalin dia, dan nggambarin gimana ketidakhadiran itu ngebentuk amarah dan kesendiriannya, "God know my heart and that I'm out here tryna change the course, I'm working on it." Earl selalu nge-rap secara metaforis tentang hidupnya kayak perjalanan fisik ke tujuan tertentu (pemenuhan? penemuan jati diri?). Sekarang, dia punya dua orang lagi buat ngejalanin itu bareng.
Di tahun 2024, Earl ngobrol sama Rolling Stone tentang "the pursuit of speaking proverbially," alias "nyoba buat singkat dan padat karena orang-orang gak punya waktu buat nungguin lo mikir." Walaupun banyak fans rap yang rela dengerin dia nge-rap seharian, dia tetep nyempurnain liriknya sampe, selain verse kedua di lagu "Live" yang agak terlalu ngantuk buat ngena, tiap verse-nya tuh nampol banget. Di lagu "Infatuation," dia nge-rap, "Circumstance raised a baby to a beast/Like rain and heat raise a seed into a plant." Di lagu "Tough like rye or spelt, Orion-sized heavyweight titles on the belt, son/Flying in on the wide eye of the maelstrom, wild side that I hail from," dengan nada melodi yang ngambang di atas drum pattern-nya Navy Blue yang susah ditangkep. Bahkan pas dia flexing di lagu "Static," itu disampein dengan metafora dan lapisan: "Unique offers, tell the giant I need like three from this most recent bean harvest/Geeked off it, stockpiling drip, I'm puttin' shit on like Steve Harvey." Di lagu "Gamma (need the 3)," dia jadi eksistensial sambil nyelipin referensi ke Roy Ayers, mendiang Trugoy dari De La Soul, dan film *Funny Games*. Keren banget kalo seorang MC bisa nyusun permainan kata dengan cara yang ngedukung pesan keseluruhan dari sebuah lagu, dan Earl ngelakuin itu dengan lihai di sepanjang *LLL*.
Album yang durasinya 24 menit ini enak banget didengerin, dengan beberapa produser nawarin pendekatan sonik yang beda-beda ke Earl, yang bikin dia bisa ngeksplor berbagai macam flow. "CRISCO" nunjukkin Navy Blue nyelupin sampel vokal ke filter dunia lain, sementara "gsw vs sac" adalah sampel funky yang di-warp sama produser Theravada. Theravada juga yang nge-produce "Infatuation," yang punya sampel soul yang hangat.
Kita udah sering ngeliat banyak artis di puncak kejayaan mereka (atau kekayaan mereka) bikin "album event" yang berlebihan dan banyak featuring buat nunjukkin kehebatan mereka. Tapi, Earl nunjukkin jenis kehebatan rap yang beda di album terbarunya, dia ngasih tau kalo kadang, kehebatan rap tuh bisa jadi cuma soal pena yang kuat dan kekuatan bahasa. Terobosan dan pelajaran hidup bisa sama ngenanya kayak hook dan slogan yang anthemik. Dan itu semua bisa terjadi di atas beat yang dibuat khusus tanpa peduli sama daya tarik massa. *Live, Love, Laugh* adalah jenis rap yang menolak maximalism demi puisi murni yang gak diapa-apain.
https://www.rollingstone.com/music/music-album-reviews/earl-sweatshirt-live-laugh-love-review-1235418293/