Musik ProAktif

Musik ProAktif

Menteri Kebudayaan Korea Warning: K-Culture Bisa Nyungsep Kalau Gak Ada Duit!

Admin
0


Koreaherald

Chae Hwi-young, Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan, baru-baru ini ngomongin pentingnya dana lebih dan aturan yang lebih update buat K-Culture dan industri film.

Setelah sebulan menjabat, Chae cerita ke media di Seoul soal kekhawatiran dia tentang K-Culture yang ternyata gak se-wah yang kita kira.

"Apa yang gue liat dan denger langsung tuh beda banget sama yang keliatan. Realitanya suram," kata Chae. "Banyak kesempatan terbuka, tapi banyak juga yang takut ini cuma lagi di puncak doang. Kalo kita cuma seneng-seneng doang, bisa-bisa kita nyungsep nanti.",

Chae juga fokus ke industri film lokal yang lagi gak baik-baik aja. Katanya, film yang punya budget di atas 3 miliar won tuh dikit banget yang dibikin tahun ini, soalnya investasi udah pada kabur.

"Kalo film yang diproduksi dikit, orang-orang yang kerja di industri film gak bisa hidup tenang. Ekosistemnya bisa ambruk," ujarnya. Dia nyontohin kasus sutradara Lee Chang-dong yang terpaksa balikin dana pemerintah buat film barunya karena gak dapet investor lain. Akhirnya, dia bawa proyeknya ke Netflix. Lee Chang-dong itu sutradara film "Burning" (2018) yang masuk nominasi Oscar.

Dia juga bilang peraturan tentang film harus diubah. Sekarang, film baru dianggep film kalo tayang di bioskop.

"Padahal proses bikin film sama aja, tapi kalo gak tayang di bioskop, gak dianggep film. Rilis di platform streaming gak diakuin, padahal sekarang zamannya udah beda," jelas Chae.

Soal kerja sama internasional, Chae bilang banyak perusahaan film asing yang pengen bikin proyek bareng Korea, tapi pemerintah gak punya dana buat dukung mereka.

"K-Culture gak harus 'Made in Korea' doang. Bisa juga 'Made with Korea'. Tapi kita gak punya duit buat program 'with Korea'," katanya.

Menteri juga ngomongin soal tempat konser K-pop yang kurang banget.

"Banyak fans dari luar negeri dateng ke Korea, kiblatnya K-pop, tapi sering gak bisa nonton konser karena tempatnya gak ada," ujarnya.

Jepang punya 30 venue indoor yang bisa nampung lebih dari 10.000 orang dan lima dome, sementara Korea cuma punya delapan venue segede itu dan gak punya dome sama sekali.

"BTS pernah konser di Busan dan ngasilin duit sekitar 1,2 triliun won. Tapi kalo gak ada tempat yang cukup, kita jadi kehilangan kesempatan," tambahnya.

Chae juga kritik soal dana buat kebudayaan yang kecil banget. Walaupun naik 9,2 persen dari 8,8 triliun won jadi 9,6 triliun won tahun depan, tapi persentasenya di anggaran pemerintah cuma naik dikit dari 1,31 persen jadi 1,32 persen.

"Dana buat kebudayaan di Korea Selatan tuh termasuk yang kecil di antara negara-negara OECD. Banyak banget yang harus dikerjain, jadi sayang banget," katanya. Dia bilang dana buat kebudayaan harusnya minimal 2 persen dari total anggaran.


https://m.koreaherald.com/article/10568898

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default