Koreaherald
Konser aespa bertajuk “2025 aespa Live Tour – Synk: Aexis Line” baru aja selesai di KSPO Dome, Seoul. Mereka bawain 26 lagu yang udah disusun rapi banget, mulai dari lagu solo baru, medley hits, sampe single terbaru mereka.
Total ada 30.000 MY (sebutan fans aespa) dari seluruh dunia yang dateng. Konsernya sendiri diadain dari tanggal 29-31 Agustus dan udah di-upgrade dengan live band dan tata panggung yang keren abis. Tapi, tetep aja, banyak yang ngerasa ada yang kurang 'wah' gitu.
Konsernya dibagi jadi empat bagian. Dibuka dengan “Armageddon”, yang merupakan title track dari album pertama mereka. Keempat member aespa turun dari langit dengan ayunan dan kostum merah yang cetar membahana, terus lanjut dengan “Set the Tone” dan “Drift”, sebelum nyapa para penonton.
“Karena hari ini rasanya lebih baik dari kemarin, aku harap kalian akan menikmati sisa pertunjukan,” kata Winter. “Karena ini malam terakhir (di Seoul), kami akan memberikan yang terbaik di panggung, jadi mari bersenang-senang bersama.”
Karina juga jelasin kenapa judul turnya “Synk: Aexis Line”.
“Kami nyiapin konser ini dengan tujuan buat nemuin inti dari aespa bareng MY. Kami pengen nampilin ini sebagai hadiah, dan aku harap hadiah ini bisa sampe ke hati kalian.”
Setelah nutup set pertama dengan lagu pra-rilis mereka di bulan Juni, “Dirty Work”, para member aespa nampilin penampilan solo untuk pertama kalinya.
Karina, pake seragam sekolah, nunjukkin karisma yang kuat dengan “Good Stuff”. Ningning bikin semua orang terpukau dengan koreografi yang kaya mimpi di “Ketchup and Lemonade”. Giselle nyajiin gaya baru lewat lagu dance tropical-nya, “Tornado”, sementara Winter nampilin vokal yang kuat di lagu pop-rock “Blue”.
Giselle, yang ikut nulis dan nyusun “Tornado”, bilang, “Aku selalu suka laut sejak kecil. Aku udah lama gak ke sana, tapi aku pergi ke Okinawa awal tahun ini, dan itu menginspirasi aku. Aku pengen nangkap vibes itu di musik ini.”
Winter jelasin makna di balik “Blue”, yang liriknya dia tulis sendiri.
“Chorus dan opening-nya punya makna yang berlawanan. Aku pengen nunjukkin realita bahwa, meskipun kita tau kita harus maju, ada saatnya kita capek dan lelah. Aku harap lagu ini bisa ngehibur kalian,” kata Winter.
Setelah penampilan solo, aespa ngebawain lagu-lagu dari EP mereka, dan puncaknya adalah penampilan “Rich Man”, lead track dari EP keenam mereka yang akan datang.
Bagian ketiga, “I’m the Highlight”, dibuka dengan lagu baru sebelum masuk ke mega hits “Next Level” dan “Supernova” bareng dengan “Whiplash”, “Kill It”, “Dark Arts”, dan mash-up dari “Girls” dan “Drama”. Tapi, karena “Rich Man” adalah lagu yang belum dirilis, momen sing-along dari fans jadi kurang terasa.
Lagu dance ini punya suara gitar elektrik yang kasar, topline yang bikin nagih, dan elemen band yang beragam, nyampein pesan tentang kepercayaan diri dan cinta diri. EP ini dijadwalin rilis hari Jumat.
“Kami akan tampil di acara musik segera setelah rilis tanggal 5 September, jadi nantikan ya,” kata Giselle.
Untuk encore, aespa milih “Forever” dan “Live My Life”, keliling venue pake moving cart buat berinteraksi lebih dekat dengan fans.
Secara visual, panel LED melengkung, LED belakang untuk transisi adegan, alat pengangkat panggung, dan moving cart ningkatin pengalaman konser. Tapi, dibandingin sama konser idol top-tier lainnya, konser ini kurang punya keunikan yang bener-bener beda.
Dengan gak ngebawain lagu-lagu signature kayak “Black Mamba” dan “Savage”, yang dulu identik banget sama aespa, dan ngejauhin diri dari suara hip-hop berat yang jadi ciri khas mereka, grup ini nyoba bereksperimen secara musikal. Tapi, pilihan ini kadang bikin keseluruhan alurnya jadi kurang greget.
Setelah nyelesein konser mereka di Seoul, aespa akan mulai arena tour mereka pada 4-5 Oktober di Fukuoka, Jepang, diikuti dengan perhentian di Tokyo dan Aichi, Bangkok, Thailand, dan Osaka, dengan total 15 pertunjukan di venue-venue besar yang bisa nampung lebih dari 10.000 orang.
[email protected]
https://m.koreaherald.com/article/10566161